KESUNGGUHAN ADALAH...

Hari ini saya mengalami sesuatu yang cukup membuat idealisme saya goncang...dari dulu saya beranggapan bahwa di dunia ini cara yang terbaik untuk menunjukkan kesungguhan adalah dengan bergerak...not just with a talk but action...mengesampingkan resiko-resiko yang akan diterima...seperti kehinaan...harga diri yang terluka...juga rasa malu...Setelah itu semua kan terlihat nyata...jelas...dan bisa dipercayai... masalah pun beres. Dasar itulah yang membuat saya melakukan hal yang sesungguhnya bertentangan dengan paradigma saya untuk menjaga harga diri...seperti kata anis mata...”jikalau anda adalah salah satu orang yang selalu menjaga harga diri...maka tinggalkanlah hal yang membuat anda terlihat hina...jauhilah!!” dengan harapan masalah miss trust antar sesama akan hilang...dan everything will be back to normal...

Namun dalam praktiknya...sepertinya tidak semulus itu...take the risk telah dilakukan...rasa malu telah ditahan...niat telah diluruskan...pikiran telah dipositifkan...bukti telah diperjuangkan...

Dan hasilnya adalah...minus....minus??...yah tidak sesuai asumsi...membuat saya bingung...seolah tanpa solusi...karena masalah telah selesai tapi dengan hasil yang berbeda dengan asumsi...dan menyedihkannya...unfixable...tak akan bisa diperbaiki lagi...

WUAHhG...gemes bukan main bagi saya pengalaman ini...masalah telah jelas tersingkap...yang benar telah terkatakan...yang salah telah hilang dihembus percikan hujan...usaha telah ditunaikan...tapi tetap...THE GATE CANNOT BE OPENED ANYMORE...seperti perut lapar tapi dompet kosong...tak tahu harus gimana...tapi sedetik kemudian God give us a solution so that we know how to do...lalu dompet jadi penuh...alhasil makan pun segera di galakkan...in fact...unfortunately, perut sudah tak mungki bisa dikenyangkan...tetap lapar...tetap berbunyi...meski kita tahu solusinya...EAT...

Juga...

Seperti berjalan kepayahan di puncak gunung es berbatu...ketika gundukan bebatuan telah dilompati berbuah luka gores di sana sini...batu penutup jalan telah didobrak dengan keringat yang telah mengkristal karena dinginnya angin ketidakpastian...lalu muncul puncak tujuan pendakian...dan jalan kepuncak pun telah jelas di depan mata...tinggal jalan...tinggal bersusah payah mengarungi badai salju yang dahsyatnya luar biasa...tinggal berjuang total...namun tiba-tiba muncul terali besi penutup jalan yang tak tahu bagaimana membukanya...tiba-tiba...dan seolah tak mungkin bisa dibuka bagaimanapun caranya...

Menyisakan pertanyaan...tetap maju kah??mengambil resiko kehabisan cadangan makanan...mengambil resiko derasnya badai dan hujan salju yang kian menggila...mengambil resiko tetap membuka terali hanya dengan alat-alat yang begitu terbatas...Kepastian disana hanyalah ketidakpastian itu sendiri...

Ato mundur kebelakang dengan kepala tertunduk...malu...karena tak mampu menancapkan bendera kebebasan...bendera kemenangan...bendera pembuktian dan kebenaran janji...merasa malu karena mundur hanya karena tidak sabar...emosional dan tidak yakin akan Tuhannya sendiri...

PENULIS ADALAH MAHASISWA NERS YANG SEDANG BELAJAR MENJADI YANG TERBAIK DALAM SEGALA HAL...IS THAT POSSIBLE??I AM STILL TRYING...IDEALISME DAN REALITA AKAN TAMPAK WUJUDNYA SETELAH DITUBRUKKAN

0 komentar:

Posting Komentar