Terinspirasi dari sebuah film buatan korea berjudul “the way home”…sebuah film yang dibuat untuk para nenek sedunia…bikin gua menyadari arti sebuah keindahan sikap sabar…

Ya benar…sikap sabar…bukan teori ato arti sabar…

Kesabaran yang dipraktikkan si nenek benar-benar tanpa kata…tanpa argumentasi dan seolah tidak logis…karena tanpa batas…

Seolah tanpa emosi…sang nenek bisu nan telah tua renta tetap melayani dengan tulus anak kecil nakal didepannya…tanpa membutuhkan argumentasi intrapersonal untuk tetap melakukan kebaikan pada si anak…

Sekilas mungkin kita berharap menemukan orang luar biasa seperti itu…seseorang yang hatinya selapang samudra…dan perasaannya selalu positif seolah tak pernah kenal cara menegatifkan pikiran…

Sebuah sikap yang tak ragu untuk mengorbankan diri bagi kebaikan orang lain…sikap SABAR TANPA PENILAIAN!!!Kesabaran yang tidak ditahan, kesabaran yang tidak melahirkan kata “lelah” dan pandangan “suudzon”…

Kesabaran yang diam…Kesabaran tanpa senyum…tanpa dendam…tanpa penilaian…TANPA KONFLIK INTRAPERSONAL…

…HANYA KESABARAN…

Sebuah keindahan yang tak terlukiskan…

….SEMAKIN INDAH KARENA HANYALAH KEBAIKAN TINDAKAN DALAM DIAM…

Semua hal akan menjadi indah ketika kebaikan dilakukan dengan tindakan tanpa banyak pikiran…kebimbangan…pertimbangan…dan keraguan…”TINDAKAN” bukan “kata” yang membuat hati terdalam menangis dan mengakui kebenaran…

MELANCHOLIC PHASE

IKATLAH MAKNA DENGAN CERITA

Menjadi berbeda tidak pernah mudah...

Banyak yang tidak suka terhadap kita karena kita dianggap sebagai musuh mereka...

... ... ...

Tapi kita harus hadapi...

Sebagian orang sangat membenci kita karena kita berbeda...

... ... ...

Dianggap tidak punya cita-cita yang sama...

Bahkan dianggap sebagai penghalang...HHHhhh...

Lebih Baik diterima sebagai diri sendiri...daripada sebagai orang lain...

... ... ...

Loe gag bisa paksa semua orang suka sama eloe...biarin aja mereka...tapi yakinlah di luar sana...

Banyak yang bisa nerima and ngehargain eloe...

.... .... ....

...KARENA MENJADI BEDA...

...ADALAH ISTIMEWA...

... ... ...

INI JALAN YANG GUA PILIH...GIMANA JALAN LOE??

(dikutip dari video amatir iklan levi’s...JOKO ANWAR)

Koleris PHASE

IKATLAH MAKNA DENGAN CERITA


Menjadi berbeda...merupakan sebuah insting natural manusia...menjadi berbeda...mungkin sudah menjadi sebuah tuntutan tak terdeteksi akan hasrat manusia untuk diakui keberadaanya...menjadi berbeda...bisa menjadi jalan pintas setiap pribadi untuk memenuhi kebutuhan dasar tingkat akhir yang selalu ada...kebutuhan akan sebuah eksistensi dan pengakuan dari sosial masyarakat di zamannya...

Menjadi berbeda adalah...

...NYATA...

Gua...termasuk salah satu makhluk Allah yang haus akan kebutuhan level akhir ntu...dan emang bukan Cuma gua yang berjibaku dalam masalah ini...everybody does...

Be different...seringkali dekat dengan persepsi anak yang idealis...anak yang berdarah rebellion...menolak stabilitas dan tatanan sosial masyarakat yang ada...hidup dengan prinsip...SAYA...AKU...dan CARA SAYA...MY OWN WAY...

Banyak kasus nunjukin kalu anak yang berbeda selalu ter-expelled dari komunitas masyarakatnya...terdepak karena bakat-bakatnya...tepatnya...terasingkan...karena cara dan pemikirannya yang berbeda...pencapaiannya menggunakan cara yang cukup uncomfort menurut orang lain...Menantang kebijakan dan pendapat para tetua di sekitarnya...thats becoz he is different...he can’t use the common way like others...it is just about the way to optimalize the potential they have...not only rebellion in order to defend his ego...

Gua??ever done the same...doing all of thing just becoz i dont like the way people wanted...coz i am not taking order from others...even from my lecture...my parents...my mentor...they just can make me want to do...i wont let them make me do something by they orders...i just do everything i want...with my own way...and YOU...don talk too much...just sit still and watch the result...

Thats just an ego...i realized it...a couple months ago...gag ada salahnya taat ama peraturan yang emang dibuat supaya aman buat kita...and baek buat orang lain...ITU...baek buat orang lain...if you cannot give a benefit to other...then just dont do it something careless to your self which lead you make someone else in a danger...or simply make others feel a shame...just stop doing that...your life is yours...but your attitude isn’t merely yours...(think about it)

Menjadi berbeda bukan berarti menjadi TIDAK BERETIKA dan SEENAKNYA...menjadi berbeda bukan berarti membesarkan ego dan PRIDE saja...growing up your HONOUR!!sebuah kata yang melambangkan harga diri...kehormatan...dan jaminan kualitas pribadi manusia...HONOUR instead of just PRIDE that resemble an only ego...

WE ARE WE...and we do something with our own way...

it is my LIFE...not YOURS...why do i have to listen your comment that even make me down...

YUPS...PERTAMAX...gua suka jargon pemikiran diatas...gua pake pemikiran ntu ampe sekarang...dan...saat ini jargon gua lebih PERTAMAX...

Me is me...i do something like i want...but it is still halal...benefisial...

...AND...

WISE IN ETIQUE...

Melakukan sesuatu yang berbeda dan luar biasa...apa salahnya kita sertakan etika dan kebijaksanaan...Rosulluloh itu berbeda bukan??tapi etikanya??ma'sum alias dijaga dari dosa brooo...so etikanya??

katakan hitam itu hitam...putih itu putih...DENGAN CARA YANG BENAR...AND YOU’LL ALWAYS BE THE WINNER...

MELANKOLIS PHASE

IKATLAH MAKNA DENGAN CERITA

Keringat sebesar biji jagung menetes netes dari pelipis seorang laki laki separuh baya pagi ini...setengah berlari sepedah setinggi anak-anak berwarna hitam pudar itu berdenyit denyit mengimbangi semangat sang pria berkaca mata ala harry potter itu...Bang Jo...begitu kami memanggilnya...seorang mahasiswa akhir yang sedari semester awal telah memilih untuk bekerja membanting semua tulang dalam tubuhnya sebagai seorang guru les privat di kota malang...

Badannya tidak tinggi, namun juga tidak pendek...wajahnya lucu...sepintas orang akan menduganya seperti Nobita dalam film kartun doraemon...haha...just kidding...rambutnya yang pendek setengah gundul bertebaran warna putih putih meski umurnya masih baru kepala 2...

Bang Jo, hampir setiap hari mengayuh sepedahnya untuk mendatangi rumah anak-anak yang haus akan ilmu...khususnya matematika!!pada Bang Jo lah sepertinya Allah menitipkan pertolongan untuk anak anak yang haus ilmu dan nilai ini...

Bang Jo...terlahir dari keluarga yang cukup namun terbilang susah jika harus menanggung kewajiban menyekolahkan anak-anaknya hingga Sarjanah...selepas SMA Bang Jo melawan peraturan dasar di rumahnya untuk tetap kuliah meski ibu bapaknya tak mampu lagi untuk membiayai kuliahnya...dari kecil dia ingin menjadi seorang guru matematika...oleh karena itu dia putuskan untuk mengambil jurusan matematika di sebuah universitas swasta yang biayanya tidak semahal di universitas-universitas lainnya...uang masuk, makan dan sebagainya dia tanggung sendiri...sudah menjadi kebiasaannya sejak SMA untuk mandiri...karena sehari-harinya dia tinggal dengan neneknya...

Les privat menjadi pekerjaan sehari-harinya...berbeda dengan mahasiswa tidak mampu pada umunya yang mengandalkan pada prestasi dan IPK untuk menggaet beasiswa sebanyak mungkin...bang Jo memilih jalan lain...keputusannya untuk mengambil universitas kecil berdampak pada sedikitnya beasiswa yang ditawarkan...Bang Jo memilih untuk bekerja demi makan, sekolah dan bertahan...teman yang selalu setia menemani idealismenya ini adalah sebuah sepedah tua warna hitam pudar...kemana pun dia pergi...sepedah ini selalu menemaninya...pernah suatu ketika bang jo juga melakukan perjalanan ke luar kota dengan sepedah ini...LUAR BIASA!!KELUAR KOTA BUNG!!

Pagi, sore dan malam Bang Jo selalu ngelesi ngelesi dan ngelesi...suatu malam, saat ditanya kenapa “sampean” gag sibuk mencari beasiswa saja...dengan enteng beliau menjawab...”masalah mengajar itu bukan Cuma masalah uang...ada suatu kepuasaan saat berhasil menyampaikan ilmu kebanggaan saya...MATEMATIKA...dan ada gereget dalam hidup ketika saya harus menghadapi karakter murid murid yang tak pernah sama...”

Bang Jo, kesimpelan dalam berpikirannya seringkali membuat saya iri...butuh uang, yaa ngajar...tempat jauh di kabupaten nggak ada motor...yaa “mancal” sepedah jauh lebih awal...uang nipis...yaa puasa senin kemis...murid nakal...yaa hanya butuh diperhatikan...murid nilainya buruk terus terusan padahal sudah diajar berkali-kali...yaa tinggal ditambah jam lesnya...kalu gag mampu bayar??yaa digratiskan...yang penting janji belajar lebih giat..beres kan??

Di saat teman-teman seangkatannya sibuk ber”pacaran”...dia sibuk mengajar...saat sahabatnya sibuk ber”aktifis”...dia sibuk mengajar...saat adik-adik alumninya sibuk “menulis”...dia sibuk mengajar...saat mantan anak-anak didiknya sibuk mengejar S2...dia sibuk mengajar...saat adik-adik bimbingannya sibuk ber”entrepreuner”...dia juga sibuk mengajar...

Seolah mengajar telah menjadi bagian dari detak jantungnya...MATEMATIKA...sepertinya telah mengakar dalam karakternya...

Bermodal sepedah...berbagai medan dia tempuh...tanpa keluhan...tanpa banyak menanyakan pada dunia “why...nazee???”...tanpa takut “ketinggalan kereta”...bahkan ikut bangga saat mantan anak-anak didikannya tumbuh jauh lebih cepat nasibnya...Bang Jo...Inspirasi hidup akan sebuah indahnya kekonsistenan idealisme...Semoga Zat Yang Maha Kaya menghadiahinya segala kebaikan lebih indah dari kesenangan masa muda yang telah dia habiskan dengan mengajarkan MATEMATIKA...

Ikatlah Makna Dengan Cerita

Melancholic Phase


Halo...nama gua mimpi...setidaknya gitu para makhluk berwujud manggil gua...gua selalu ada dalam hati manusia...niat gua baek...gua bukan parasit ato momok...yang sama2 susah diliatnye...tapi seringkali gua heran...meski, keberadaan gua di hati manusia ntu baek...ngebantu manusia jauh lebih asoi...ehh...mengapa oh mengapa...seringkali gua kagag dikasih tempat...boro-boro dikasih “makan”...”ruangan” yang seharusnya gede buat gua, dikecilin ampe-ampe gua kagag bisa napas...emang seh gag semua manusia kek begono...tapi tapi tapi...yah begono lah..lho??geje ya..

Selidik demi selidik...gua nemu kenapa gua diperlakukan macam anak tiri gini...denger-denger dari si “realistis”, realistis bilang “kalu jadi orang...jangan kebanyakan liat atas...ngalir aja, go with the flow broo...nyadarin kemampuan diri itu penting, kemauan boleh melangit...tapi kemampuan??sadar diri sejak dini ntu penting...supaya kita gag kecewa ato malah bunuh diri kalu kagag kesampaian...”

“OOO...angguk angguk...bisa disimpulkan...berarti orang nggembel harus jadi nggembel terus ya aturannya??orang nggembel kan lemah...kemauannya ya harus ngikut rendah...biar gag kecewa ato bunuh diri lek gag kesampaian...” tanggap gua

Hmm...logika yang aneh...perasaan mereka itu sama-sama punya Tuhan kayak gua kan...kalu masalah kemampuan...saudara gua yang “host”nya udah tua kok pernah bilang gini ya...

“Tidak ada kemauan yang lebih tinggi dari kemampuan...dengan catatan BESOK...yang ada itu kemauan lebih tinggi dari kemampuan...SEKARANG...kemampuan itu tumbuh...jadi yang diutak utik ya kemampuannya, gimana kemampuan itu berkembang secepat-cepatnya...jangan “gua”nya yang diutak utik... Namanya “gua” itu ya keliatan gag realistis (kalu gag diperjuangkan)...kalu keliatan realistis bukan gua...tapi “mas” rencana... YA EMANG manusia tu lemah pol polan...nggembel... no offense!! (namanya aja hamba alias budaakkk)...tapi bukan berarti “gua”nya ntu juga harus digembelin...ada Allah reekk yang maha kuat...gua ini 100%...kemampuan manusia ntu cuman bisa nyusun badan gua gag lebih dari 50-70% sisanya ya subsidi langsung dari Tuhan ua lah...tapi kalu gua di pressing kek gini ya mereka bisa 90% menyusun gua...tapi ntu kan karena guanya kerdil...gag perlu lah Tuhan gua yang MAHA hebat ntu ikutan nimbrung banyak-banyak di badan gua yang kerdil...lebih hebat mereka yang failed di target impian yang melangit dari pada berhasil di target impian yang merumput...merasa hebat dan besar lupa dia hanya setinggi rumput jepang...”...itulah mengapa saudara gua disana semakin “gembul” alias “buli”...lha “host”nya mesti ngesupply “vitamin” terus ama dia...ruangannya pun gede bak raksasa...meski saudara gua ntu tinggal se “ruangan” ama pak “gagal” tapi dia nyaman-nyaman aja...beda ama gua...gua gag sekamar ama “pak gagal”...coz dah gag mungkin cukup ruangannya...gua jarang ketemuan ama pak gagal coz host gua gag suka...pak gagal dikunci di ruangan tersendiri...bareng ama pak sukses...kan mereka soul mates...kalu ada pak gagal ya pasti disitu ada pak sukses...Hhhh...andai host gua lebih percaya ama Tuhan gua...and ngebebasin pak gagal...