Suatu ketika saya pernah berbicara dengan seorang kawan yang sebaya dengan saya. Ada satu pertanyaan menggelitik yang selalu saya tanyakan kepada setiap pemuda yang menurut saya menarik untuk diajak berdiskusi. What should we realy do in our life...make the world like our vison weather it can accomplished or not, or just adapt our behavior just like the world realy like...membuat dunia seperti visi kita, setidaknya di lingkup kita, atau hanya beradaptasi dan mengikuti arus dunia entah itu ideal atau tidak, benar atau salah...karena kebenaran di dalam negeri ini seringkali diidentikan dengan pendapat masyarakat umum. Kebenaran itu berbunyi “jangan naik pohon tinggi-tinggi kalau jatuh sakit...atau go with the flow sajalah...atau jalan menuju kebahagiaan itu salah satunya dengan tidak menuntut sesuatu terlalu tinggi...atau saya ingin tidak mau terlalu idealis kasian orang tua saya...dsb”. Bagi saya sekerdil apapun saya, tak ada alasan untuk menggapai hal yang melangit...karena saya, kita, punya Tuhan dan selalu ada keajaiban di setiap gerak dan niat yang tulus serius...ada sebuah kisah nyata yang cukup menggambarkan bahwa keajaiban itu ada bagi mereka yang percaya, sangat simple...hanya membutuhkan pemikiran otak kanan yang lebih dominan dan sebuah keyakinan tanpa alsan...

Sally baru berumur sebelas tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgia. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk meyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang diharapkan bisa menyelamatkan jiwa Georgia. Sebuah operasi yang sangat mahal, dan mereka tidak punya biaya untuk itu.

Sally mendengar ayahnya berbisik, “Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang.”

Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat, tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, sally menyelinap keluar dan pergi ke sebuah apotik di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian. Tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan melambai-lambaikan tangannya, tapi gagal. Akhirnya ia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!!

Apa yang kamu perlukan?”Tanya apoteker tersebut degan suara marah. “Saya sedang berbicara dengan pelanggan saya.”

Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya,”Sally menjawab dengan nada yang sama.

Dia sakit..., dan saya ingin membeli keajaiban.”

Apa yang kamu katakan?”Tanya sang apoteker.

Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa meyelamatkan jiwanya sekarang.., jadi, berapa harga keajaiban itu?”

Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.”

Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya.”

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, “Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?”

saya tidak tahu,” jawab sally. Air mata mulai menetes di pipinya.

Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya..., tapi saya juga mempunyai uang.”

Berapa uang yang kamu punya?”taya pria itu lagi.

satu dolar dan sebelas sen,”jawab sally dengan bangga.” Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini.”

Wah, kebetulan sekali,”Kata pria itu sambil tersenyum.

Satu dolar dan sebelas sen..., harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu.” Dia mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata :” Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu.”

Pria itu adalah dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal. Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.

Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut.

Operasi itu,” bisik ibunya, “adalah seperti keajaiban, saya tidak dapat membayangkan berapa harganya.”

Sally tersenyum. Dia tahu dengan pasti berapa harga keajaiban tersebut. Satu dolar dan sebelas sen...,ditambah dengan keyakinan....

Kisah ini saya temukan di sebuah buku yang saya beli langsung dari penulisnya 3 tahun silam saat saya mendapat pelatihan 10 hari intensive di Parung, BOGOR. Diantara kumpulan cerita-cerita menarik lainnya, cerita ini bagi saya yang paling menginspiratif.

Keajaiban..sebuah kata pembangkit harapan dan penyangga lapuknya tembok optimistic. Sebuah kata yang akan selalu eksis dalam kehidupan meski tak pernah bisa terjangkau oleh rasionalitas manusia. Sayangnya seiring semakin mengentalnya pemikiran modern yang cenderung “base on plan settled”, kata “keajaiban” ini seolah telah kehilangan ruang. Menyisakan impian besar yang hanya menjadi milik kalangan yang ber-financial abundance, kaya jaringan dan memiliki lingkungan dengan support system ideal. Masyarakat kaum marginal seolah dipaksa untuk kerdil akibat mem-boomingnya paham yang disebut “be a realistic person!”. Seolah tanpa bekal “kekinian yang ada di saat itu”, seseorang tidak akan mampu menjadi apa yang diimpikannya.

Kisah diatas semoga menginspirasi kita bahwa apapun yang ingin kita lakukan, besar atau raksasa...there will always a miracle for those who believe in...apapun yang ingin anda raih, atau anda rubah...sesulit apapun, ada keajaiban meski tak terlihat...

mari menjadi pribadi tangguh yang bervisi dalam hidup sehingga hidup ini penuh arti dan tujuan berlevel... saat tulisan ini hanya bernilai kemunafikan...saat itulah anda harus men-setting otak kanan dengan lebih dominan...karena kemunafikan adalah konotasi bangsa ini untuk merasionalisasikan kegagalan perjuangannya di masa lampau yang membekas dalam alam bawah sadarnya...

Choleric Phase

IKATLAH ILMU DENGAN PENA

*Penulis Resensi adalah seorang mahasiswa NERS UB yang NATO (Not Affraid Talk Optimistic)





Tulisan ini saya dapat di psikologizone.com

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen.

Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian. Teori yang paling popular dan terus dikembangkan adalah teori Hipocrates- Galenus. Yang merupakan pengembangan dari teori Empedokretus.

Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa keempat tipe temperamen dasar itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam tubuh manusia :

1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)
3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)

Kemudian teori Hippocrates di sempurnakan kembali oleh Galenus yang mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu, dimana jika salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang.

Berpuluh tahun lamanya tipologi yunani yang bersifat filosofis ini berpengaruh luas sekali. Bahkan psikologi modern telah mengemukakan banyak saran baru mengenai penggolongan temperamen, tetapi tidak ada yang dapat menemukan penggolongan yang lebih bisa diterima seperti yang dikemukakan oleh Hippocrates dan Galenus.

Untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai sifat temperamen yang melekat dalam setiap cairan, berikut adalah gambaran dari penggolongan manusia berdasarkan keempat bentuk cairan tersebut.

Tipe Kepribadian Choleris
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan chole. Dimana orang yang choleris adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan serius.

Tipe Kepribadian Melancholis
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan melanchole. Dimana orang yang melancholis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku.

Tipe Kepribadian Phlegmatis
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan phlegma. Dimana orang yang phlegmatis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti tidak suka terburu-buru, tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia, dingin, santai dan sabar.

Tipe Kepribadian Sanguinis
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan sanguis. Dimana orang yang sanguinis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa.

Artikel ini masih berupa sajian pembuka...untuk lebih lengkapnya...nantikan skripsi saya...hoho

Daftar Pustaka

Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco


Phlegmatis phase

IKATLAH ILMU DENGAN PENA

Tulisan ini dikutip dari Psikologizone.com
NASEHAT DARI SEORANG SAHABAT KEPADA MEREKA

YANG TELAH SANGGUP MEMIKULNYA

……………………..

Jika dia CANTIK…

Lantas apakah kecantikannya MENENTRAMKAN hatimu??

Jika dia PANDAI…

Lantas apakah kepandaiannya MENENTRAMKAN hatimu??

Jika dia KAYA…

Lantas apakah kekayaannya MENENTRAMKAN hatimu??

Jika dia BAIK..

Lantas apakah kebaikannya MENENTRAMKAN hatimu??

Jika dia religious..

Lantas apakah perilakunya MENENTRAMKAN hatimu??

………………………..

Jika kamu TAMPAN…

Maka apa MANFAATMU baginya??

Jika kamu PANDAI…

Maka apa MANFAATMU baginya??

Jika kamu KAYA…

Maka apa MANFAATMU baginya??

Jika kamu BAIK…

Maka apa MANFAATMU baginya??

Jika kamu religious…

Maka apa MANFAATMU baginya??

……………………………..

Karena sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling banyak manfaatnya…kausalitas tak menjadi beban pikirannya…tak ada tuntutan atas orang lain…karena dia tahu…dunia bukanlah seindah tanah surgawi…dia tahu bahwa harumnya debu surga itu terletak di setiap tetesan keringat, derai air mata dan percikan darah yang dia pancarkan setiap kali dia berjuang untuk terus menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan disekitarnya…khususnya bagi sesuatu yang paling berarti dalam hidupnya…CINTA dan AGAMA…


Melancholic phase


IKATLAH ILMU DENGAN PENA

Penulis adalaha mahasiswa NERS FKUB yang NATO "Nit Araid Talk Optimistic"

Hari ini seperti biasa, saya berkumpul bersama para sahabat, arga dan riski…berbincang perihal banyak hal…tapi yang paling utama adalah perihal bisnis…perihal perusahaan masa depan kami yang telah kami rancang semenjak beberapa bulan yang lalu…semakin menuanya umur dan semakin dekatnya waktu dimana kita harus menjadi orang sukses memaksa kami untuk selalu berpikir mandiri menghasilkan lapangan pekerjaan…mengesampingkan gelar sarjana kedokteran atau sarjana keperawatan kami demi sebuah impian besar…ya…impian besar…masing-masing dari kami memiliki impian besar yang berbeda …

Riski…karena backgroundnya yang penuh permasalahan dengan aturan dan kekuasaan, dia berambisi untuk menjadi seorang yang paling kaya sedunia…tercatat namanya dalam majalah Forbes atau New York Times..sehingga tak ada lagi orang yang memasungnya dalam aturan-aturan…Merelakan gelar dokter yang sebentar lagi mau atau tidak mau pasti dia sandang…mengingat statusnya saat ini yang sudah fase dokter muda di Unair…Pemikirannya yang sudah “tercemari secara akut maupun kronis” oleh pemikiran Tung Desem Waringin selalu membuatnya mencak-mencak untuk segera membuat langkah besar menuju kesuksesan financial…terkadang pemikirannya seolah “keluar jalur normal” dan merangsek kedalam pemikiran yang gelap abu-abu sebagaimana pendapat orang-orang sukses yang pernah dilihatnya…namun “segelap” apapun terkadang pemikirannya, makhluk yang satu ini adalah sahabat terbaik yang pernah saya temui…tak pernah perhitungan masalah financial…tak pernah mengkastakan diri sebagai anak pejabat besar kepada orang lain…hidupnya selalu bermandikan harta, bergelimanagan fasilitas dan koneksinya yang menggila, dimuliakan banyak bawahan ayahnya di pemerintahan---sekalipun motifnya tak jauh dari masalah politik dan keuntungan pribadi---namun tetap berpikir maju, lepas dari bayang-bayang orang tua dan melesat sebagai seorang “JE” (sapaan akrabnya di FK)..mudah terbakar, namun semangatnya mampu mendewasakan diri dan orang disekitarnya…sosoknya bagai bunglon yang mampu berubah dari anak-anak menjadi seorang hitler dalam waktu hitungan menit…sangat Koleris-Sanguinis

Sedang Arga…obsesinya akan Renal Kasali membuatnya banting misi menjadi seorang dosen “Intrapreuner” yang paling bermanfaat dalam urusan sosial…backgroundnya yang kental akan dunia pendidikan anak---tercermin dalam setiap karya tulisnya, yang selalu membahas system pendidikan dan kemandirian entrepreuner----menjadikannya sosok muslim taat bergaya semi salafi yang selalu memikirkan nasib anak terlantar dan dunia social…Mungkin dia seperti Ahmad Dahlan, perjuangannya penuh tantangan, baik tantangan dalam menegakkan idealism di setiap tempat yang ingin dia rubah, maupun tantangan dalam meyakinkan keluarganya akan visi misi masa depannya, merubah budaya yang telah eksis di keluarganya selama sekian tahun. Kegigihannya sungguh menginspirasi saya untuk terus berubah…kemenangannya dalam meraih medali emas PKM-GT PIMNAS 2009 kemaren bukanlah hal yang instan dan serta merta…banyaknya ketidakberhasilannya mengajarkan saya banyak hal…dan kemenangannya meyakinkan saya tentang satu hal…bahwa keringat dan darah kelak akan terbayar dengan manisnya buah kegigihan…buah yang tak akan pernah dirasakan sama persis oleh orang lain…buah yang tidak akan membuat orang diabetes karena manisnya…tidak akan membuat abdominal distension karena banyaknya serat bergasnya…namun buah yang bahkan mampu memancarkan endorphine dan layaknya relaksan alami, memberikan kebahagiaan dan kedewasaan untuk berpikir bahwa semakin besar seseorang…maka semakin besar pula kewajibannya untuk rendah hati dan bermanfaat bagi orang lain…sebuah makna kemenangan hakiki yang terbebas dari kandungan zat bernama sombong, ujub, dan takabur. Melainkan ketawadhu’an dan optimisme tanpa batas.

Ironisnya saya, hingga saat ini saya belum menemukan “tempat saya sendiri”, meski impian saya telah mantab. Yaitu menjadi seorang Profesor dan Ph.D muda, semuda yang Allah izinkan untuk saya. Menulis banyak buku layaknya Renal Kasali…menginspirasi jutaan orang yang bernasib sama seperti saya seperti Renal Kasali, keliling dunia dan menyerap ilmu pengalaman yang kemudian dituangkan dalam sebuah basic pemikiran layaknya Renal Kasali…S2 MARS ke Australia, mengambil sertifikasi RN internasional di Australia, Ph.D Emergency di London dan menetap beberapa tahun di Jepang untuk menyerap budaya berpikirnya tentang sukses dan kerja keras…mengusai banyak bahasa asing layaknya Tantowi Yahya…dan Menjadi dosen “intrapreuner” yang memiliki unit usaha sendiri, sehingga pekerjaan bergaji yang saya lakukan tidak untuk mencari gaji…namun untuk pengembangan diri dan merealisasikan secara nyata idealism yang “membebani” saya sejak lama…

Terlahir dari keluarga tidak mampu secara financial membuat saya harus bekerja keras hidup mandiri juga tetap bersaing menjadi yang terbaik disetiap tempat dan dimensi waktu yang saya jejak. Diakui atau tidak, hal ini terkadang menjadi tantangan utama saya dalam mengasah bakat potensi saya secara accel. Menjadikan setiap impian yang terucap dari bibir yang kecil ini selalu ber-applause peremehan, ekspresi shocking tidak percaya atau sekedar pelafalan kata amin yang penuh kepalsuan. Mungkin persis reaksi anda ketika anda membaca satu paragraph di atas. Namun saya putuskan untuk berhenti berasionalisasi dan mulai melihat hambatan sebagai tantangan, tak mempedulikan apa kata orang…Karena hanya orang lemah yang menjadikan kemiskinan sebagai alasan untuk lari dari Impian besar…dan hanya orang lemah yang mundur kebelakang Karena peremehan orang lain yang juga sama gagalnya dengan bangsa ini…sadar atau tidak, kenapa bangsa ini tergolong gagal??salah satunya karena budaya berpikirnya bukan, dan kebiasaan meremehkan impian orang bukankah telah menjadi budaya berpikir turun menurun di negeri ini??”prinsip jangan naik tinggi-tinggi…kalau jatuh sakit” bukankah sudah cukup merepresentasikan kondisi mental bangsa yang maunya aman dan duduk santai…wallahualam…

Apa pun itu, hanya kerja keras, doa dan usaha pembuktianlah yang akan menjawab.

“Terkadang ucapan impian RAKSASA dari seorang KERDIL tak mampu merubah dunia…namun ucapan RAKSASA dari seorang yang KERDIL seringkali membangkitkan keberanian seorang RAKSASA untuk bermimpi KOLOSAL dan merubah dunia… saat itu semua terjadi…saksikanlah, bahwa dunia ini telah berubah menjadi lebih baik…”

(Written Accompanied With Kitaro Meditation Music Instrument)

Choleric Phase

Voice Of Hearth Chapter 5

IKATLAH ILMU DENGAN PENA

Penulis adalah Mahasiswa NERS FKUB yang NATO “Not Afraid Talk Optimistic”



Pagi ini luar biasanya terjadi hal yang jarang terjadi dalam sejarah perkuliahan semester 7…saya lupa kalau hari ini kosonk!!ketidaktahuan ini kadang berdampak sangat positif bagi saya. Karena tanpa disadari kemaren saya semalaman suntuk mengerjakan TA dengan asumsi hari ini saya bisa menebar questioner pendahuluan dan menghabisi BAB 1…NAMUN yang terjadi adalah sebaliknya..NGGEJE RIA

Indahnya lantunan music dari Sherina berjudul Better Than Love ditambah derasnya cahaya pagi yang menyembul ke dalam kamar kontrakan orang (ketauan ngendon di kontrakan temen!!) menambah semangat untuk beraktivitas produktif lebih dini…pukul 09.30 WIB (Wuih puagi buta itu..dini sekali!!)…Suasana kamar mandi yang dipenuhi suara muntahan air bukti eksistensi manusia yang akhirnya mencuci baju setelah berabad-abad hanya bergantung pada suaka Laundry…juga menambah antusiasme saya untuk melakukan sesuatu…termasuk mencuri-curi pinjam leptop temen untuk menulis tulisan ini…

Pagi ini saya menemukan tulisan menarik perihal tipologi kepribadian manusia…tipologi kepribadian???what the **** is that???hehe…berhubung saya adalah orang sok tau yang baru tau sedikit tapi sok tau dan selalu sok mau tau untuk mengetahui hal-hal yang menarik untuk diketahui…maka ada baiknya saya menuliskan pengetahuan itu…menurut buku-buku yang baru saja saya telaah, pada dasarnya manusia itu sangat unik. Antara satu dengan lainnya tak akan ada yang sama. Sekalipun kembar identik, satu ovum. Namun, dalam perkembangannya, tetap saja manusia butuh ilmu untuk mempelajari keberagaman manusia ini…bukanlah suatu hal yang lumrah bagi seorang ilmuwan apabila mengatasnamakan keberagaman dan keunikan manusia sebagai alasan untuk tidak meneliti bagaimana memahami manusia…sehingga dengan segala keterbatasan dan ke-sok tahuannya manusia merumuskan suatu metode pendekatan atau approaching method untuk meneliti keberagaman kepribadian manusia tersebut. Singkat cerita akhirnya mereka mulai mempelajari manusia itu dengan membagi-baginya kedalam klasifikasi tertentu. Hal ini dilakukan karena beberapa dasar pemikiran, salah satunya adalah keyakinan bahwa sebanyak apapun keunikan manusia, manusia tetap memiliki dasar temperamen yang tetap/sama. Sehingga manusia bisa digolong-golongkan atau diklasifikasikan. Karena psychology kepribadian adalah sesuatu yang sangat abstrak dan kadang kurang empiris----karena beberapa teori muncul sejak zaman hypocrates yang seringkali menjadikan filsafat sebagai landasan berpikir, maka ilmu ini terus menerus dikembangkan hingga seperti sekarang. Tidak seperti ilmu anatomi yang eksak, psychology cenderung bersifat social dan mengalami perubahan-perubahan…sangat tidak pasti…dan memiliki banyak sekali istilah-istilah yang kadang masih diperdebatkan…karena sifat istilah yang memang abstrak…sangat abstrak…bahkan ada golongan yang tidak mau menggolong-golongkan manusia..karena beranggapan bahwa type manusia itu jumlahnya sebanyak manusia itu sendiri..UNLIMITED!!

Namun kali ini saya hanya mencoba menyampaikan apa yang telah saya baca…psychology ini beraliran tipologi atau aliran yang menggolong-golongkan manusia…meski aliran tipologi juga bermacam-macam, diantaranya mungkin anda sudah sering mendengar... seperti tipe kepribadian manusia berdasar cairan tubuh---teori yang dikobarkan oleh hypocrates dan Galenus (JUADULLL!!!), tipe Kepribadian A dan B, tipe kepribadian berdasar bentuk wajah dll.

Namun menurut Kretcshmer manusia tergolong dalam tiga jenis. Dalam teori, penggolongan berdasar master Kretcshmer ini sering dinamakan tipologi Kretcshmer. Tipologi ini membeda-bedakan manusia berdasar bentuk fisik manusia tersebut…(WHAT!!Rasis sekali!!..hoho, sabar bung..). Menurutnya manusia itu dapat digolongkan ke dalam tipe piknis, tipe astenis atau tipe atletis.

Manusia yang bertipe PIKNIS memiliki ciri fisik seperti Dwarf (kurcaci!!)…

bentuk tubuhnya cenderung gemuk-gemuk, sedang mukanya lebar dan lunak. Lehernya pendek, cenderung pada pengumpulan lemak, dada besar dan penuh, alat geraknya tipis dan langsing. Tipe ini memiliki panjang tubuh sedang. Wajahnya lebar bundar sehat, cerah dengan warna muka berseri kemerah-merahan, lembut. Rambutnya sering berombak jarang (kayak tuyul perasaan??).

Manusia tipe PIKNIS memiliki temperamen jenis cyclothym yaitu bergerak terus antara riang gembira (optimism) dengan sedih putus asa atau pesimisme. Mudah mengadakan resonansi dengan orang lain, mudah bergaul, sifatnya lincah, ramah dan menyenangkan, kelembutannya tidak dibuat-dibuat, supel dan mudah menyesuaikan diri. Warna perasaannya kuat. Daya uletnya kurang, mudah dipengaruhi oleh orang lain. Mudah dipengaruhi oleh kata-kata indah. Lebih naïf sifatnya. Lebih tertarik pada hal-hal konkrit dan yang segera dari kehidupan ini daripada hal-hal yang formal dan abstrak. Terkadang tipe ini menunjukkan tanda-tanda ekstrim, ada korelasi antara psikosa (kegilaan) yang berubah-ubah. Mereka cepat tertawa-tawa dan cepat menangis sedih…tingkah lakunya cenderung menjadi manis-depresif.

Tipe kedua menurut Kretcshmer dia namakan dengan tipe ASTENIS.

Bentuk jasmaniah dari tipe ini adalah kurus tinggi (tiang listrik…). Anggota badannya tipis dan kurus, rongga dada dan bahunya sempit dan datar (kok gue banget ya???ugh!!). Dadanya ceper dan bobot tubuhnya minim. Kepalanya kecil, sedang kulitnya tampak pucat. Raut mukanya tajam, panjang atau bulat telur. Dagunya menonjol tajam dan tulang-tulangnya tampak menonjol (wah parah…bukan aku ini!!ralat..ralat!!).

Temperamen tipe ini berupa schizothyme. Tipe ini memiliki kecenderungan menarik diri, serius dan pendiam. Perasaannya halus sampai pada nervous, baik hati sampai mudah tersinggung. Amat peka perasaanya, tapi ada juga yang dingin beku hati. Ulet, berpikir secara alternative. Perasaan sosialnya tidak besar dan tidak langsung, lebih bersifat tertutup dan selalu mengadakan jarak. Schyzothym yang ekstrim cenderung memiliki kepecahan kehidupan psikis, terlalu peka/sensitive dan dingin kaku.

Individu ini memiliki perasaan yang kuat dan melekat. Tidak mudah putus asa dan ulet. Cenderung pada hal-hal yang abstrak dan kering. Pendiriannya sangat subyektif.

Tipe terakhir adalah tipe ATLETIS (L-MEN!!!)

Tipe ini memiliki ciri fisik badan tinggi tegap, tulang-belulangnya kasar tapi kuat. Urat-uratnya menonjol, berdada bidang kokoh dan kuat sedangkan pundaknya lebar…(ckckckc…bikin mupeng ae!!!). Tipe ini berkulit tebal (badak!!!), dagunya kuat dan menonjol, rahangnya lebar, tulang dahi dan mukanya lebar, hidungnya massif (gedhe???) berwajah bundar telur dan berambut lebat (gag pernah potong rambut..kebanyanyakan nonton drama korea!!!)

Temperamen manusia atletis ini biasa di istilahkan dengan viscose. Tipe ini memiliki kelambanan-kelambanan dalam beberapa hal, salah satunya adalah lamban dalam bereaksi…(TELMI!!!). Ada semacam kehidupan perasaan yang tumpul dan tidak berbentuk jelas. Sedikit kasar sifatnya…dan eksplosif serta agresif (serem pak!!)…dan menurut buku dr. Kartini Kartono halaman 106 paragraph dua baris terakhir ini, tipe ini memiliki sifat sedikit KEJAM!!! (KABURRR…)

Namun pada dasarnya semua tipe-tipe klasik atau murni tadi jarang sekali terdapat, kebanyakan muncul dalam bentuk campuran yang bisa jadi bertentangan. Antara bentuk fisik dengan jenis temperamen atau biasa disebut over crossing phenomenon.

Nah begitulah kawan…penggolongan manusia menurut Kretcshmer ini…boleh diyakini boleh tidak...jika tidak mau percaya maka bersukurlah anda…karena anda bukan mahasiswa psychology yang harus menghapal apa yang tidak dia percayai..hehe…karena teori ini ada di setiap buku-buku personality psychology yang saya temui, khususnya dibagian tipologi Kretcshmer…saya bukan mahasiswa psychology, jadi saya tidak terbebani untuk tidak meyakini teori ini seratus persen…saya lebih percaya tipologi manusia berdasar cairan tubuh sebagaimana yang dikatakan Galenus dan dilanjutkan oleh tulisan popular Florence Litteaur dalam bukunya “personality plus” . Mungkin lain waktu saya akan coba menulisnya…

Semoga tulisan ini bisa menambah khasanah keilmuan kita, sehingga jalan untuk menjadi lebih matang secara emosional semakin terbuka lebar…

Sanguinis Phase

IKATLAH ILMU DENGAN PENA

PENULIS ADALAH MAHASISWA NERS YANG NATO “NOT AFRAID TALK OPTIMISTIC”


Jika anda berpikir bahwa anda mampu menghabisi TA dalam waktu sehari-dua hari-tiga hari…maka beruntunglah anda..karena anda akan bersanding dengan saya disini dalam keadaan….GEMBEL ABIS!!!BUSHEETTT…!!menghabisi TA ternyata bukan perkara gampang layaknya buang air kecil di sungai nan deras dan penuh ikan-ikan indah bukti kekayaan hayati ibu pertiwi. Menghabisi TA (yang judulnya saja bukan bidang anda ditambah target waktu mepet) bukanlah hal yang mudah layaknya buang angin tanpa ketauan di acara upacara kemerdekaan bangsa tercinta.

Fiuh..fiuh..pokoknya…meski jam telah menunjukkan pukul 23.03 WIB, tapi Subhanallahnya TA ini tetap melakukan perlawanan pantang menyerah sambil meneriakkan ALLAHUAKBAR!! BAB 1 TAK AKAN RUNTUH!!Sehingga terasa semakin susah untuk ditaklukkan, apalagi oleh seorang muslim yang sudah jam sekian masih juga belum sholat isak…MasyaAllah…TA!!ckck, benar-benar ikut andil dalam mendegradasi moral spiritual manusia!! (rasionalisasi yang cukup logis :-P)

Diantara desakan gerakan separatis buku-buku bertuliskan personality psychology ini, saya berhasil melakukan serangan balik dan mencuri waktu istirahat sebentar untuk melemparkan ilmu-ilmu yang insyaAllah bermanfaat kepada umat sekalian..perhatikanlah kawan…waktu saya tidak banyak untuk menyampaikan sandi kemenangan manusia untuk saling memahami lintas gender ini…uhuk-uhuk (hemoptysis!!)… (LUEBAY NGGUILANI!!!)

Saat saya mencari sebuah fakta yang membuktikan bahwa tipologi kepribadian manusia pada dasarnya sangat mempengaruhi tingkat motivasi masing-masing individu, saya menemukan tulisan yang membuat saya tersenyum dan mengangguk-angguk…tulisan ini bukan datang dari tulisan ahli lintas gender layaknya John D. Gray dalam bukunya “Man from Mars and Woman from Venus’, melainkan tulisan seorang dokter spesialis jiwa yang menurut saya cukup valid untuk diarsipkan dalam brankas memori anda..

Beliau mengatakan secara tersirat bahwa sebesar apapun similarity antara wanita dan pria dalam banyak hal, tetap saja dua gender berspesies sama ini tetap memiliki perbedaan yang cukup signifikan layaknya perbedaan antara gorilla dan orangutan…seperti kuda dan keledai…atau seperti kucing dan harimau…mirip tapi berbeda…

Buku berjudul “Teori Kepribadian” karya dr. Kartini Kartono ini mengatakan, perbedaan pria dan wanita itu terletak pada perbedaaan susunan jasmaniah, tujuan hidup hakiki dan fungsi sosialnya. Bukan terletak pada perbedaan esensiil temperamen atau karakternya.

Jika wanita itu bersifat HETERO SENTRIS dan “sosialis” maka pria dikatakan lebih EGOSENTRIS dan focus pada dunia pemikiran yang lebih obyektif (zakelijk) juga esensial. Jika wanita itu sanggup pada fase tertentu MENYERAHKAN segenap kepribadiannya dan rela mengarahkan dirinya secara total pada pihak lain, sebaliknya pria tidak akan pernah secara bulat-bulat menyerahkan diri dan pribadinya pada orang lain. Pria akan menyerahkan dirinya secara total bukan pada pihak lainnya namun pada SATU IDEALISM atau CITA-CITA…sesuatu yang sifatnya abstrak.

(mungkin inilah sebab musabab beberapa wanita sering mengumbar kata.”dasar egois” pada sekelompok lelaki yang satu kelompok tugas denganya...khu..khu..khu..)

Pria seringkali muncul sebagai pemegang inisiatif yang menjadi stimulant dan PENGARAH BAGI KEMAJUAN. Pria menganggap dunia sebagai satu arena kerja yang SUPER LUAS. Ini menyebabkan pria selalu melibatkan diri dalam segala macam proyek dan pekerjaan besar. Pria selalu mengejar CITA-CITAnya dengan segenap usaha sesuai dengan idealism yang dipegangnya. Pria menganggap kehidupan ini sebagai suatu peristiwa yang otonom, sebagai suatu prospek yang mengarah pada MASA DEPAN. Pria bergerak dengan usaha EKSPANSIF yang seringkali bersifat AGRESIF dan penuh DAYA SERANG PENGUASAAN. Sehingga seringkali slogan CHANGE!!CHANGE!! itu keluar dari lidah-lidah pria lebih sering.

(hmm..mungkin ini juga yang seringkali sulit dipahami wanita bahwa pria memiliki “sense to change”, insting untuk melihat dan merubah masa depan lingkungan sekitarnya)

Sedang wanita berbeda, wanita bersifat lebih melindungi, memelihara dan mempertahankan diri. Lebih terbuka dan senang memelihara juga melindungi segala sesuatu yang dianggap sebagai milikinya. Baik itu dalam bentuk benda, manusia maupun sesuatu yang abstrak kepunyaannya.

(hal ini memperjelas bahwa perintah Islam terhadap wanita itu sangatlah sesuai..karena islam mengarahkan wanita pada “fitrahnya” berbeda dengan konsep emansipasi kebablasan yang mencoba mengobrak-abrik fitrahnya karena rasa ingin dihargai dan disetarakan)

Wanita memandang kehidupan ini sebagaimana adanya. Eksistensi hidupnya adalah satu dengan hakekat alam. Ini menciptakan tingkah laku-tingkah laku reaktif dan lebih totaliter daripada pria. Aktivitasnya menampakkan kesatuan, lebih-lebih jika disertai motif-motif yang kuat, berkesinambungan dan terjadi pada waktu yang berdekatan. Kesatuan totalitas daripada tingkah laku itu terletak pada kehidupan perasaanya yang didorong afek-afek dan sentiment-sentimen yang kuat menuju sasaran tertentu…berbeda dengan pria, kesatuan totalitas tingkah lakunya bukan berasal dari kesadaran yang mengarah pada tujuannya sebagaimana pria.

(Ini menjelaskan kenapa kaum wanita lebih total/niat dalam menyelesaikan segala macam tugas yang dibebankan dibanding pria-pria di kelas..beberapa oknum menjadi merasa SOK dengan sikap ini dan meng-underestimate pria :-P)

Seorang wanita yang terlanjur TIDAK MENYUKAI atau MEMBENCI SESEORANG, akan sangat CENDERUNG UNTUK MENOLAK, MENGHUKUM SERTA MENGADILI SEMUA TINGKAH LAKU DAN TOTALITAS PRIBADI YANG DIBENCINYA ITU. Dia TIDAK MAU membedakan antara person pribadinya dengan tingkah laku serta perbuatan orang tersebut. Segala sesuatu yang KELUAR DARI ORANG YANG DIBENCINYA ITU, olehnya diterima sebagai PRASANGKA DAN ANTIPASTI. Instelling affektif ini, yang disebut KATATYME terhadap orang-orang dan problem-problem tertentu. itu merupakan unsur kekuatan bagi wanita, tapi juga menjadi kelemahan wanita pada umumnya.

(UAGHk!!!THIS IS IT..!!THIS IS IT..!!..inilah mengapa kelas saya terkadang serasa LIKE HELL!!...hati-hati bro!!dosen wanita juga termasuk WANITA lo!!KATATYME…WASPADALAH!!)

Pada masalah-masalah ilmiah, wanita itu lebih konsekuen dan lebih akurat daripada pria. Para mahasiswi akan membuat catatan-catatan dan diktat-diktat perkuliahan yang lebih lengkap dan lebih teliti daripada mahasiswa-mahasiswa putra. Tetapi pada umumnya catatan tersebut kurang kritis karena mereka kurang bisa membedakan antara bagian-bagian yang penting dengan bagian-bagian yang kurang penting/tidak pokok.

(Ini menjelaskan mengapa kerja kelompok dengan mayoritas “wanita beneran kuliah” menjadi serasa mencekam. Semua dikerjakan sesuai kecenderungannya…sesuai gayanya….walhasil, menghasilkan setumpuk hasil tugas kelompok yang tebalnya ingin mengalahkan kamus DORLAND dan membuat orang terzolimi saat membacanya di waktu menjelang ujian…ckckc

ketika pria mengatakan “ini gag penting”, bisa diduga, laser pointer bewarna merah segera memancar dari mata-mata mereka disusul lantunan puisi yang menyindir pujangga pembuat lagu berjudul “gag penting”..)

Pada waktu-waktu senggang, wanita lebih suka menyibukkan diri dengan berbagai macam pekerjaan ringan. Sedang kaum pria lebih suka istirahat tidur atau rileks seenak-enaknya.

(ups!!..that’s why they call us Lazy..)

Di tingkat intelegensi, betapa pun baik dan cemerlangnya intelegensi yang dimiliki wanita, namun wanita tidak memiliki interest menyeluruh pada persoalan teoritis sebagaimana pria. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pada struktur otaknya. Daripada hal yang bersifat teoritik, wanita lebih suka mencermati masalah-masalah yang menurut pria kurang penting, yaitu masalah rumah tangga, pembicaraan mengenai kehidupan sehari-hari dan kejadian-kejadian di rumah tangga.

(hmmm…wajar kalau terkadang pria sudah kadung menggebu-gebu dengan konsep idealismenya, namun wanita yang diajak bicara hanya serius dalam menahan diri untuk tidak menguap didepannya…mungkin dipikirannyapolitik…demo...aksi…whatever!!)

Bagaimana saudaraku??dipungkiri atau tidak…kita memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Perbedaan itu bukan untuk diperdebatkan atau disama-samakan. Perbedaan ini hanya butuh dipoles dengan sedikit kedewasaan sehingga tak ada lagi anggapan “saya benar dan anda salah”. Sekalipun kondisi mayoritas mendukung kebenaran hipothesis prasangka anda (karena mayoritas se-Gender dengan anda!!sehingga satu pikiran dengan anda!!)

Jika anda mendambakan orang lain memahami diri anda… sudah selayaknya anda memahami mereka terlebih dahulu…dunia nyata tidak semudah dunia anak TK yang selalu memberikan apa yang mereka inginkan, termasuk masalah perhatian, kasih sayang dan cinta. There is always a nature law exist in this universe...Mau menerima kenyataan ini atau tidak, kedewasaan andalah yang akan menjawab…

Semoga tulisan diatas bisa membuka cakrawala berpikir kita semua…MARI BERUBAH!!KARENA HAL YANG TAK AKAN PERNAH BERUBAH DI DUNIA INI ADALAH PERUBAHAN ITU SENDIRI…

(written accompanied with ZAIN BIKHA “ALLAH KNOWS” music)

Sanguinic Phase

IKATLAH ILMU DENGAN PENA

Penulis Adalah Mahasiswa NERS UB yang NATO “Not Afraid Talk Optimistic”