Realistic...being
realistic...sebuah frase yang terus berkumandang ketika anda mulai tumbuh
diluar sistem yang ideal seperti sekolahan atau dunia kampus. Pemuda-pemuda
yang mulai beranjak dewasa muda, senior-senior yang mulai meninggalkan bangku
perkuliahan...semua akan berkata hidup menjadi lebih realistic ketika harus
dihadapkan pada ribuan tantangan yang memaksa kita untuk berpikir realistis...
Disisi lain, mereka
yang muda digempur dengan buku-buku dan pemikiran untuk membangun mimpi
setinggi-tingginya sehingga mereka semakin terbang tinggi dan seringkali tak
siap ketika dibentur oleh realitas...
Banyak akhirnya
orang-orang yang menghadapi realitas itu setelah menempuh kegagalan
merealisasikan mimpi kemudian berubah halauan...dari seorang pendukung mimpi
menjadi pencaci mimpi dan pengkhotbah realitas...
Realitas itu
nyata..ada...begitu juga dengan impian...apakah mengingatkan mereka yang lebih
muda dari ancaman realitas yang utama, atau menutupi kejahatan realitas itu yang
seharusnya...
Namun tahukah kalian
sodara...membunuh impian para pemuda dengan penceritaan realitas yang
menakutkan tidaklah kemudian bijaksana... sekecil-kecilnya kemungkinan mereka
mencapai impian mereka..mereka masih punya kemungkinan itu...jikalau kita
kemudian dahulunya adalah termasuk golongan yang tidak mampu mencapai persen
kecil yang ada, maka biarkan mereka tak mendengar cerita kemustahilan
kita...biarlah mereka menikmati perjuangan mereka disaat muda...tak perlu merusak
perjuangan mereka dengan memberikan kotoran kepesimisan pada otak
mereka...karena bisa jadi merekalah yang jadi juara...maka silakan kita belajar
pada mereka yang muda...mereka yang belum pernah merasakan sakitnya
terjatuh...sehingga tak ragu-ragu dalam berjuang...menaklukkan realitas yang
mungkin belum pernah mereka lihat sama sekali...
0 komentar:
Posting Komentar