Kisah “Di GAZA, ALLAH Bersama Kami”

(Sebuah Tanda Yang Sangat NyataBagi Mereka Yang Melihatnya)

Sebuah artikel menarik saya temukan di Republika...mungkin telah cukuplama..namun tak pernah saya bosan untuk mengingat keluarbiasaan para actorutama di dalamnya...bagi saya ini adalah sebuah tanda yang nyata...bukan sekedartanda fisik luar seorang muslim yang bagi saya masih diperdebatkan di setiapbeda kumpulan...bagi saya inilah wajah islam yang ingin sekali saya tiru..semoga sedikit membuka mata...berikut cuplikan artikelnya...


Tahun lalu, saya (wartawan republika)jumpa Fatimah Atlas (15) di Baytlahia, Jalur Gaza, saat Israel sedang ganasmenghanguskan Gaza. Ia tengah memangku bocah laki-laki, sembari duduk di ataspuing bekas rumahnya yang lebur oleh bom Israel. Fatimah tampak keibuan, meskiumurnya masih amat hijau. Mata gadis itu tajam, wajahnya semburat penuhsemangat.

"Allahbersama kami,"jawabnya. Kedua orang tuanya syahid olehtembakan membabi buta tentara israel.

Gadis belia itu, kini menggantikan peran orangtuanya untuk menjaga adik-adiknya. Dia tak tampak lemah. Acapkali ditanyahidupnya kedepan, spontan ia jawab, "Allahbersama kami."

Di Bayt Hanun, bagian utara Gaza yang dekatlaut, saya berjumpa Ahmad Khondari (14). Ia tinggal di rumah yang temboknyaberlobang oleh hujan peluru Israel. Sang ayah syahid, saat tengah memberikan perlawanan pada tentaraIsrael. Dari lantai dua rumahnya, ia lihat ayahnya diseret dan ditembak tepatdi kepala.

"Sayatidak dendam, karena Islam melarang dendam, tapi kelak saya akan mempertahankanagama dan tanah air kami, dengan atau tanpa Hamas," terangAhmad, seakan mematahkan tudhan Israel dan Amerika, bahwa Hamas adalah teroris. Kenyataanya, tanpa Hamas pun,Generasi di Gaza kelak akan teteap melawan penjajahan Israel.

"Allah bersama kami," tandas seorang ibu darikeluarga besar Sabri Junaid yng ditemui saat berteduh di puing bekas rumahnya,di Jabalia Albalad.

Perempuan denga lima anak itu, ditinggalsyahid suaminya. Rumah keluarga besarnya juga luluh lantak, tak bisa lagidihuni. Pertanian zaitun di ladangnya juga musnah, tinggal debu-debu sisabuldoser tank tempur Israel. Tapi, pancaran wajahnya amat kuat, tak menunjukkankelemahan.

Ia merekam dengan detil, saat agresi terjadi.Selama 12 hari, keluarga Sabri Junaid terkepung di dalam rumah. Mereka takdapat keluar untuk sekedar cari makan, karena gempuran dari darat, laut danudara yang bertubi-tubi. Meski tak ada yang tersisa, mereka selalu bersandar"Allah bersama kami."

Di Jabalia ujung, sekitar tiga kilometer dariperbatasan Erez, Israel, saya lihat bangkai sapi dan domba bergelimpangan. Jugapuing bangunan pabrik susu yang ambruk ke tanah. Jabalia, salah satu pusatproduksi susu terbesar di Palestina. Di antara bangkai itu, duduk lelaki paruhbaya, yang memanggang selembar roti. Dia, Muchtar Abdul Karim, pemilik ternakyang dibantai pesawat Israel.

"Allahbersama kami. Dia akan ganti lebih banyak dari yang telah dibinasakan Yahud(Israel)," terang Muchtar menggelegak.

Dia mengungkapkan, telah berkali-kalikehidupannya dirampas Israel. Tapi, berkali-kali juga, Allah mengganti lebihdari yang dihancurkan Israel. Menurutnya, semua amat mudah datang dan pergi.Sebagaimana maut yang tak perlu ditakuti kapan datangnya.

"Hidupini hanya giliran. Bisa Anda besok yang meninggal atau saya yang mati. Bisahari ini Allah mengambil harta bendasaya, bisa juga besok giliran Anda. Semua ini milik Allah, Dia yang memberi danakan mengambilnya. Jadi, tak ada yang harus diratapi dari kehilangan ini," Kata Muchtar membeuat hati bergetar.

Menurutnya, Israel bisa saja memblokadeseluruh Gaza, tapi jika Allah menghendaki datang bala bantuan, apapun caranya,Israel tak akan mampu menahan. Semua,"KarenaAllah bersama kami,"demikian warga Gaza meyakini..


SUBHANALLAH...seusai saya membacaartikel ini, seringkali saya bertanya.adakah hal seperti itu benar-benar nyataterjadi??.akankah saya akan tegar seperti Fatimah Atlas atau Muchtar bilamenghadapi peristiwa yang sama??mengatakan sesuatu yang amat berat di detikpertama musibah, used faith as emotionalcoping??.. dalam hati saya mengatakan, maka hal tersebut hanyalah naifbelaka sebagaimana dikisahkan dalam sinetron..namun inilah social proof..something that indeed happened but youoften didn't put enough attention..it's not just about story to make you more motivated,whether it's true or no...but its about faith which is really applicated in thedaily live


---------------------------------

"Verily in all this, there are messages indeed for those who can read the sign..."

(Al Hijr 15:75)


Look around your selfcan you see this wonder...

Lets start question inour self....isn't this proof enough for us..

Or are we so blind...topush it all aside...NO!!

We just have to..openour eyes, our hearts, our mind..

If we just look brightto see the signs...we can't keep hiding from the truth..

Let it take us bysurprise...

ALLAH Take us in thebest way, ALLAH guide us every single day...

Keep us close toyou..until the end of time...

ALLAH YOU CREATEDEVERYTHING WE BELONG TO YOU...

YA RAB WE RAISED OURHANDS..FOREVER WE THANK YOU...

(Maher Zain.."Open Your Eyes")

Lets SHARE what vision you have with make another SEE what you have SEEN...

IKATLAH ILMU DENGAN PENA

Penulis adalah mahasiswa NERS FKUB 2007 yangNATO (Not Afraid Talk Optimistic)


Melancholic Phase

0 komentar:

Posting Komentar