Menjadi seorang lelaki yang peka bagi saya tidaklah mudah. Jika diibaratkan, menjadi lelaki peka seperti mencoba memanjat dinding beroli, seperti mencari vena brachialis pada wanita obese, seperti menaikkan berat badan pada ciri tubuh bermatobolisme cepat, menyelesaikan karya tulis dalam waktu setengah hari atau seperti megedit foto yang tinggal tersisa separuh wajahnya…sulit sekali…mungkin pengaruh pola asuh orang tuakah?karakter bawaan kah?pergaulankah?entahlah…yang jelas urusan dengan makhluk yang konon kata pepatah sebagai “hal yang lebih baik daripada harta dunia dan seisinya” atau juga “racun dunia” ini selalu menghasilkan “ilmu pemahaman” yang diperoleh dari “putus silaturahmi” terlebih dahulu…
Ilmu pemahaman yang terkadang akan tidak berguna ketika kita sendirilah yang mengesampingkan…menganggap itu sebagai sebuah product sampingan dimana untuk menstabilkan kondisi “psikologik” yang kita derita pasca “bencana”, selalu kita buang juga agar hati pikiran menjadi tenang…langkah yang menurut saya cukup kurang tepat…karena pengalaman pahit yang terjadi seolah hilang menjadi gumpalan masa lalu tak berguna, tidak menambah kedewasaan kecuali malah kekerdilan jiwa seorang lelaki dan kepengecutan…traumatic untuk melakukan hal yang lebih baik...meskipun begitu, terkadang saya juga melakukannya…namun, ada saatnya ketika saya harus mengangkat kembali sebagai suatu pelajaran yang berarti untuk perubahan, setelah emosi dan mental saya menemukan daratannya…
Jika anda adalah seseorang yang mengalami hal yang sama dengan saya…hmm, maka mungkin sedikit share ini bisa meringankan beban anda..et least..anda tahu bahwa anda tak sendirian kawan…
WANITA…sesabar apapun dia…DIA BUKAN MALAIKAT, BIDADARI yang sabarnya luar biasa…so, jangan mencoba me“Tuhan” kan mereka…sadar atau tidak…ketika anda membuat kesalahan terus menerus…baik sengaja atau tidak sengaja, baik dalam keadaan paham bahwa anda sedang salah atau dalam keadaan tidak mengerti apakah anda salah, maka sesungguhnya anda telah membuat deposito/infestasi luka di hatinya yang kelak akan tak terobati seiring bertambahnya waktu…Karena mereka bukan Tuhan yang maha pengampun…yang maafnya selalu melingkupi diri kita sepanjang kita bertobat dengan sungguh-sungguh…mereka hanya manusia biasa yang berpikir dengan hati…bahasa yang kadang kaum “pejantan” tidak paham…
WANITA…sepeka apapun dia, DIA BUKAN ZAT YANG MAHA TAHU…so, jangan anggap mereka sekali lagi seperti ZAT yang Maha Memahami isi hati…Jika kepada Allah anda meminta, berucap dan menangis, maka sesungguhnya Dia telah paham sebelum anda berbicara…Dia paham apa yang anda rasakan tanpa peduli bahasa apa, sebaik apa cara anda menceritakan dan sejelas apa anda menekankan….Dia akan paham, tanpa menunggu waktu yang tepat, saat yang tepat, tempat yang tepat…karena bagiNYA waktu, saat dan tempat yang tepat adalah sesuai perasaan dan jiwa anda…WANITA berbeda!!!dia hanya manusia yang juga butuh diyakinkan, yang menggunakan hati lebih banyak untuk memproses “data-data” alasan kalian, yang membutuhkan cara, waktu, tempat dan kondisi yang tepat untuk diajak biacra dan memutuskan sesuatu…
PERCAYAI BAHASA EKSPRESI-nya dibanding bahasa verbalnya…karena TIDAK belum tentu tidak, YA belum tentu ya…semuanya memiliki akar pemikiran pengambilan keputusan yang “mbulet”…terkadang kita para lelaki tidak paham, karena “variable” yang dipertimbangkan untuk dipikirkan dalam mengambil keputusan seringkali seolah tidak ada “korelasi”nya sama sekali…
PAHAMILAH, bahwa mereka adalah makhluk yang tak bisa diajak “lari sprint” dalam hal mengambil keputusan…mereka butuh banyak waktu untuk memikirkan tawaran-tawaran anda…sekalipun bagi anda tawaran itu adalah taruhanannya nyawa, mengingat betapa seriusny anda saat itu…tak meragukan!!...namun tetap, mereka bukan makhluk logika seperti komputer…banyak variabel2 geje menurut kita yang mereka pertimbangkan…
PAHAMI KEBIASAAN-nya dalam menuangkan isi hati…terkadang se-introvert apapun individu tersebut, dia selalu punya cara untuk memuntahkan pikirannya…jika tidak curhat kepada sahabat soul matenya, maka bisa jadi ke ibunya, ibu kostnya dsb…jikalau tidak punya kebiasaan curhat karena saking tertutupnya, cobalah lihat hobinya…ketika hobinya menulis..besar kemungkinan, muntahan hati pikirannya tergores diatas kertas diarynya..atau malah di Blog-nya…jika dia seorang introvert yang melankolis, bisa jadi muntahan hatinya terdapat dalam lagu yang selalu di nyanyikannya…ayat Al Quran yang selalu dibacanya untuk menguatkan hati…
Hehe, yang satu ini sory…subyektif…JANGAN ANDALKAN SMS!!!FATAL BUNG!!!...minimal telpon…mengapa?jelas kita tahu, bahasa sms selain lemot!!inteprestasinya gag jelas blas!!miskin emosi!!feel nya gag dapet…banyak pertengkaran berawal dari hal sepele seperti salah tafsir dari sms ini…STOP USING SMS TO MAKE SOMEBODY UNDERSTAND EITHER WHAT YOUR POINT OF VIEW (sudut pandang permaslahan) OR WHAT YOU WANT TO EXPLAIN…
Don’t be to hasty dalam MENYIMPULKAN STATEMENNYA…pikirkan dulu..cari referensinya…diskusikan baik dengan sahabat wanita anda atau orang yang paham bahasa wanita…agar anda mendapatkan frame pemikiran yang sama…karena penyimpulan negative yang terlalu cepat akan mempermalukan diri anda sendiri…ujung2nya setelah mengawali pertengkaran..andalah yang akhirnya harus minta maaf kalau anda lelaki beneran…meski menyimpulkan hal negative itu terkadang terasa lebih nyaman dan logis pada awaknya…
LETAKKAN HARGA DIRI anda pada sudut pandang dan posisi yang tepat dan proporsional…tidak ada kehinaan dan perasaaan diremehkan apabila anda menempatkan harga diri pada posisi yang tepat…karena menjadi pribadi yang dewasa dan mengayomi bukanlah sebuah kehinaan…
LUPAKAN kelebihan teman2 anda yang wanita dimasa-masa sebelumnya…sehingga anda tak memiliki bahan pembanding…lihat wanita itu sebagai sosok tunggal…tunggal dalam artian stok-nya…karena anda tak akan menemukan sesuatu yang persis seperi dia dimana pun…cos everyone in this world is unique being…
JANGAN JADIKAN dia sebagai segala-galanya..kenapa?karena jelas Allah lah yang segala-galanya, jika posisi anda adalah seorang ikhwan yang sedang bertaaruf, maka jelas, dia belum tentu dia jodoh anda. Jika posisi anda adalah sebagai cowok, maka ingatlah kawan, betapa banyak lelaki yang hancur skripsinya, mati semangatnya ketika berpisah dengan wanita yang bukan haknya…jodoh sudah tertulis, apa yang kita lakukan hanyalah sekedar usaha untuk mencapai harapan…agar kelak tidak ada penyesalan karena tidak memperjuangkan sesuatu yang menjadi harapan kita ketika kita mampu memperjuangkannya…
Jadikan JANJI ITU SESUATU YANG SAKRAL!!UCAPAN YANG BAIK ADALAH JANJI YANG TAK KAN PERNAH DITARIK!!!!....
Jika anda telah dicap sebagai sesuatu yang buruk MAKA lakukan hal yang MENCERMINKAN SEORANG “lelaki”…jika anda kemudian tetap melakukan kesalahan YANG SAMA setelah usaha “lelaki” terbaik anda di kemudian hari…maka bersiaplah bung…ucapan ini akan segera anda dengar…”JANGAN COBA MASUK DALAM KEHIDUPANKU LAGI, HILANGKAN KEEGOISANMU…KARENA TERBAIK BAGIMU BELUM TENTU TERBAIK BAGIKU…”
Tulisan ini saya tulis berdasar pengalaman terbaru saya dalam berihktiar mengejar target saya menikah muda, disela-sela kesibukan menghabisi TA…hehe, bisa dikata GATOT!!karena kecacadan saya dalam menjadi pribadi muslim yang benar…atau bisa jadi mungkin saya belum cukup dewasa dan bisa jadi pula saya kurang “latihan”…
Tulisan yang cukup panjang ini semoga mampu menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu memperbaiki diri baik secara emosional maupun secara spiritual…demi mencapai obsesi menjadi manusia ideal…walau itu menjadi sebuah tujuan tanpa stasiun pemberhentian…
Semoga tulisan ini di ACC kebenarannya oleh zat yang MAHA BENAR…
(Ditulis di tengah iringan lagu winder Waltz instrumental)
Voice Of Heart Chapter 4
Choleric Phase
IKATLAH ILMU DENGAN PENA
Penulis adalah Mahasiswa yang NATO “Not Afraid Talk Optimistic”