Kedewasaan Sederhana

Perjalanan singkat mengarungi belantara alam nyata mengajarkan kepada saya makna sederhana yang mungkin telah terlupa karena kerasnya hati akibat persembunyian diri yang begitu lama dibalik topeng kecerdasan intelektual dan ambisi akan sebuah perubahan... kecerdasan intelektual dan ambisi perubahan yang seringkali ditularkan setengah setengah...sarat akan rasional dan logika namun kering akan pemaknaan dalam Qalbu...

Kedewasaan...saat ini...simplenya adalah menjadi pribadi yang tidak seenaknya sendiri...

Ada aturan yang dibuat untuk ditaati...ada tuan rumah yang wajib dihormati...ada pendapat dan pemikiran seorang senior yang wajar untuk dihargai...ada gesture yang sebaiknya dihindari...ada canda tawa yang lebih bijak dikurangi...ada perbedaan yang indah untuk dimaklumi...banyak keganjilan yang tak butuh dicaci...banyak nasihat yang tak perlu diterima dengan rasa geli...

Berhenti bersembunyi dibalik kata-kata dan manipulasi...karena tak semua hal mampu diatasi dengan pesona logika dan kata2 yang terdeskripsi...meskipun untaian nada argumentasi mu adalah sebuah kejujuran yang bagimu merupakan kebenaran dalam hati...

Bukan hal besar yang membuat anda dikagumi...namun kesabaran dan semangat dalam menyelesaikan hal remeh itu yang menjadi nilai dan harga diri...

Tersenyum adalah hal yang amat remeh bukan?namun sanggupkah hati dan wajah anda tetap tersenyum sepanjang hari?

Bertegur sapa adalah hal yang remeh bukan?sudah berapa banyak kawan anda yang terlintas lewat di depan anda sementara kita sibuk berpura2 membaca sms, berbincang atau beralih pandang?(Abu Huroiroh meriwayatkan, rosulluloh pernah berkata aku tunjukkan padamu sesuatu yang bila kau kerjakan, kau akan saling cinta, yaitu sebarkan salam diantaramu)

Menunduk sebagai penghormatan?kapan terakhir kali kita lewat didepan orang tua dengan cara seperti ini?sudah berapa kali kita melintasi barisan sholat sunnah orang hanya karena alasan tidak ada jalan lewat?(diriwayatkan oleh Abu Hurairoh rosullullah pernah bersabda bila orang yang lewat di depan orang sholat mengetahui siksa yang akan diterima, maka dia akan memilih berdiri 40 hari/tahun menunggunya)

Melemahkan nada bicara?menyederhanakan kata dan menyampaikan ketidaksepakatan dengan ahsan...adalah hal yang seringkali terlupa untuk diajarkan di kampus...konsep kesetaraan mahasiswa dan dosen dalam proses pengajaran dan diskusi kekampusan terkadang menjadikan kita lupa bahwa dunia luar tidaklah menjunjung tinggi prinsip yang sama...

Semangat...HIDUP MAHASISWA!!akan menjadi semakin bermakna ketika anda lebih tahu bagaimana menghargai orang disekitar anda...pekikan HIDUP MAHASISWA akan semakin indah bila hati kita juga meneriakkan...memanusiakan manusia...kita tak akan pernah tahu, bahwa “orang lemah” didepan kita ternyata guru terhebat kita sepanjang masa...kita tak pernah menduga, bahwa manusia yang kita lihat dari sudut mata terbawah ini adalah manusia terindah sepanjang masa...Saudaraku...jadilah beretika tanpa membuang prinsip dan idealisme anda, karena anda akan menjadi luar biasa karenanya...(diriwayatakan oleh abdullah bin mas’ud, rosulluloh berkata : orang mukmin bukanlah pengumpat, bukan pelaknat, bukan pencaci maki dan bukan buruk kata)

Mulai perubahan dari hal yang sederhana...bisa jadi kita melewatkan hati untuk menghafalnya...inilah target ku, apa targetmu?? J(may Allah bestow his Hidayah upon us...cos there will be no change unless He gives us his guidance and his permission...eventhough we already abundance in knowledge about right or wrong...)

(tulisan ini dipersembahkan untuk para orang tua yang senantiasa mendoakan anaknya menjadi pribadi yang mengagumkan...mom, please ask to Him his hidayah for us to change...)

0 komentar:

Posting Komentar